Pages

Sabtu, 22 November 2014

Tugas II Pemuda Dan Sosialisasi

Ilmu Sosial Dasar (I.S.D)

Tugas II (Individual)
“Pemuda Dan Sosialisasi”

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang “Pemuda Dan Sosialisasi”, tapi sebelumnya saya akan menjelaskan tentang pemuda terlebih dahulu, apa yang di maksud dengan pemuda? Menurut saya sendiri Pemuda adalah generasi penerus bangsa, kedudukkan pemuda sangatlah penting untuk membangun suatu kemajuan bangsa itu sendiri, bahkan presiden pertama kita, Ir. Soekarno pun pernah berkata Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia, kata – kata tadi memperkuat begitu pentinnya peran pemuda dalam suatu Negara


            Setelah saya menjelaskan tentang pemuda, sudah saatnya saya menjelaskan tentang Sosialisasi, apa yang di maksud sosialisasi? Menurut saya sendiri Sosialisasi adalah proses penanaman atau kebiasaan yang di dapat dari orang lain ataupun masyarakat. Kurang lebihnya sih sosialisasi merupakan proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat sesuai dengan peran dan status sosial yang dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing dan kebudayaan suatu masyarakat

Berikut adalah masalah – masalah yang terjadi pada generasi muda :
1. menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme, dan patriotism di kalangan generasi muda, sebagai contoh yang terjadi adalah ketika sedang upacara bendera banyak dari mereka yang menganggap remeh upacara bendera tersebut, padahal upacara mempunyai makna yang banyak, salah satunya mengenang pahlawan yang telah gugur, presiden pertama kita, Ir. Soekarno pernah berkata bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya “.

2. Kekurang pastian yang di alami oleh generasi muda terhadap masa depannya, menurut saya sendiri ini semua terjadi karena lapangan pekerjaan yang sedikit sehingga ada perasaan takut untuk bersaing.

3. belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, yang saya tau, ini terjadi karena biaya dari pemerintah untuk sekolah yang terbatas, dan biasanya kurang adanya perawatan dari siswanya.

4. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja, seperti yang kita lihat bahwa setiap tahun banyak lulusan yang mencari kerja, tetapi lapangan pekerjaan itu sendiri tidak bertambah.

5. kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan, ini semua terjadi karena biaya makanan bergizi yang cendrung mahal.

6. Masih banyaknya perkawinan – perkawinan di bawah umur, hampir semua tetangga saya yang menikah saat menginjak bangku SMP kelas 3 di karenakan hamil, ini semua terjadi karena pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan dari orang tua.

7. Dan yang terakhir adalah adanya pergaulan bebas, sekali lagi saya tegaskan bahwa peran orang tua sangatlah penting untuk anak.

            Di sini saya akan sedikit menjelaskan contoh masalah yang terjadi pada generasi muda di Negara kita, Berikut adalah contohnya :

Kasus Pertama :

Kasus tawuran antar pelajar
Bogor (ANTARA News) - Tawuran antar pelajar kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat antara SMA Wiyata Karisma dengan SMK Mensin di Kecamatan Kemang hingga menewaskan satu orang.

Kepala Kepolisian Sektor Kemang Kompol Pramono DA mengatakan peristiwa tawuran pelajar terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Kemang, Rabu.

"Korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat Al Ade usia 16 tahun status pelajar dari SMA Wiyata Karisma, beralamat di Kampung Tegal RT 01/RW 03 Kecamatan Kemang," ujar Kompol Ade.

Kompol Ade menyebutkan, korban tewas akibat bacokan senjata tajam pada pelipis sebelah kanan. Saat ditemukan kondisi korban tersungkur dijalanan dengan celurit masih menempel di pelipis korban.

"Korban saat ini sudah dibawa ke RS PMI untuk diotopsi demi keperluan penyelidikan," ujar Kapolsek.

Adapun kronologi singkat tawuran terjadi saat pelajar SMA Wiyata Karisma yang berjumlah 15 orang dihadang di depan Gang Masjid Jampang oleh siswa SMK Mensin.

Pertemuan antara dua sekolah tersebut akhirnya memicu terjadinya tawuran, hingga warga dibantu pihak keamanan berupaya membubarkan aksi para pelajar yang brutal dengan menggunakan senjata tajam, hingga korban meninggal dunia tidak mampu dielakkan.

Hingga kini, lanjut Kapolsek, berkat kerja sama antara aparat dan masyarakat 10 orang pelajar yang terlibat tawuran telah diamankan, dan beberapa diantaranya diduga sebagai tersangka yang menyebabkan seorang tewas.

"10 orang pelajar ini yang ada saat tawuran, semua kita amankan ke kepolisian untuk diproses. Kita sedang mengejar informasi siapa dalang utama dari tawuran ini dan pelaku pembacokan," ujar Kapolsek.

Tawuran antarpelajar di wilayah Kabupaten Bogor kerap terjadi. Hampir setiap tahunnya terjadi seperti pada tahun 2013 tepatnya bulan November seorang pelajar SMP Telaga Kautsa Kecamatan Cibungbulang bernama Muhammad Mahdor tewas setelah ditikam oleh pelajar dari SMP Pandu.

Tiga pelajar SMP Pandu Cibungbulang menjadi tersangka kasus tawuran yang menewaskan seorang pelajar ini, dan kini telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong.
Editor: Desy Saputra



Kasus kedua :

Kasus kecelakaan dul, anak ahmad dani

Lagi-lagi kecelakaan maut terjadi di Tol jagorawi yang ditengarai menewaskan 5 orang pengguna jalan dan menyebabkan 10 lainnya luka-luka. Diketahui dari sumber yang saya baca kecelakaan tersebut bermula ketika sebuah mobil sedan lancer yang berjalan melewati arah berlawanan setelah sebelumnya menabrak pembatas jalan memasuki jalur arah berlawanan dan menghantam mobil grand max dan avanza.

Kasus ini menjadi luar biasa karena dalam kecelakaan itu pengemudi mobil lancer tersebut ternyata adalah Abdul Qodir Jaelani (13 Thn) anak dari Ahmad Dhani, musisi sekaligus selebritis kenamaan Indonesia. Mengenai kronologis pasti kasus ini sendiri sampai sekarang masih simpang siur karena saat ini dul masih menjalani perawatan di RS Pondok indah jakarta.

Pada kesempatan kali ini sebagai dokter saya tidak akan membahas kronologi kecelakaan atau mengenai korban tewas dalam kecelakaan tersebut. Tapi lebih dikaitkan pada psikologi anak dihubungkan dengan cara mendidik anak dan pengaruh tumbuh dewasa dalam keluarga broken home. Karena seperti kita tahu Kedua orang tua anak tersebut (Dhani dan Maia) bercerai pada beberapa tahun silam.

Ternyata tidak menjamin sebuah kebahagiaan, ketika popularitas, harta melimpah dapat membuat orang menjadi bahagia. Lihat saja bagaimana yang terjadi pada anak-anak ahmad dhani. Walaupun bisa dibilang semua kemauan dan keperluan mereka dipenuhi nyatanya tidak bisa membuat anak mereka bahagia seutuhnya.

Saya tidak mengenal secara langsung ahmad dhani, tapi dari beberapa tayangan infotainment terlihat bagaimana ahmad dhani mendidik anak-anaknya dengan penuh kebebasan. Bebas disini terlihat ahmad dhani tidak terlalu memikirkan kualitas pendidikan dasar anak-anaknya dan memilih mendidik mereka sesuai kemauan anaknya.

Bagaimana ceritanya anak usia 13 tahun sudah diijinkan untuk mengendarai mobil dijalan raya, sementara syarat untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM) saja salah satunya harus berusia diatas 17 tahun dan sudah mahir untuk mengemudikan mobil. Dibenarkan info dari Polda metro bahwa “Dul” diketahui memang belum memiliki SIM.

Kecelakaan yang terjadi pada waktu dini hari sekitar pukul 01.45 juga menimbulkan pertanyaan. Bagaimana bisa anak-anak seusia tersebut keluar tengah malam tanpa pendampingan dan pengawasan orang tua?Walaupun dia artis, orang tersohor, atau pun anak gaul ibu kota bukan jadi alasan seorang anak-anak bisa berkeluyuran bebas dimalam hari seperti itu.

Dari sana kita bisa menilai dampak lemahnya pengawasan orang tua, pada keluarga yang mengalami perceraian. Tidak pernah ada yang diuntungkan dari sebuah perceraian. Yang terjadi justru anak-anak menjadi korban karena kurangnya perhatian dan kasih sayang serta pengawasan orang tua yang sangat mereka butuhkan agar dapat tumbuh dewasa dengan baik.

Nyata-nyata uang tidak bisa membeli segalanya. Kebebasan yang diberikan Ahmad dhani pada anak-anaknya justru saya nilai menjadi bumerang bagi pembentukan akhlak dan moral anak-anak. Kebebasan yang tidak terbatas yang diberikan ahmad dhani guna menarik simpati anak-anak agar mau memilih hidup bersamanya membuat anak menjadi tidak mempunyai kontrol diri untuk dapat hidup teratur dan disiplin.

Dalam kasus kecelakaan ini, tidak bisa sepenuhnya menyalahan anak. Sulitnya menjadi anak korban perceraian tidak hanya dirasakan oleh “dul” saja namun banyak anak-anak didunia. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan dampak gangguan psikologi pada anak akibat perceraian, seperti halnya apa yang dialami anak ahmad dani dan maia estianty ini.

Dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh American Sosiological Review mengenai dampak perceraian didapati beberapa dampak nyata gangguan psikologi yang dialami oleh anak dari keluarga broken home diantaranya sebagai berikut:

- Timbul rasa kesedihan, kesepian, kecemasan.
- Perasaan bersalah (mereka berpikir, karena (anak) kedua orang tua menjadi sering berantem dan bercerai)
- Bertindak agresif dan diluar kendali (perilaku merokok, kebut-kebutan, mabuk, narkoba)
- Dewasa lebih dini, ketika kurangnya perhatian dan kasih sayang selayaknya anak-anak membuat mereka ditempa dan dipaksa menjadi dewasa lebih dini.
- Terlalu bebas karena minimnya pengawasan dan edukasi dari orang tua.


Itulah beberapa dampak negatif perceraian orang tua bagi perkembangan anak. Seperti yang dialami oleh “dul” secara tidak langsung saya menilai juga merupakan imbas dari perceraian kedua orang tua mereka. Walau kelihatannya mereka tampak bahagia dilayar kaca, namun sebagai pemerhati psikologi anak saya yakin ada kegundahan dan kegalauan dihati “Dul” sebagai anak dari korban perceraian orang tua.

Sumber berita:
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/09/08/kecelakaan-maut-dul-anak-ahmad-dani--590750.html

            Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah pemuda sangatlah penting untuk kemajuan bangsa, jika pemudanya saja bobrok, bagaimana negara ini akan menjadi lebih baik, pemuda juga perlu untuk bersosialisasi , tapi orang tua juga harus mengawasi anaknya dalan bersosialisasi, tidak harus mengekang sang anak, tetapi juga tidak memberi kebebasan untuk sang anak dalam bersosialisasi, agar sang anak menjadi terdidik dan menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan membanggakan agar Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya, aamiin

Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf, semoga bermanfaat …
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Sumber :
http://www.zonasiswa.com/2014/07/pengertian-sosialisasi.html
http://faisaladamsyah.wordpress.com/2013/11/01/pemuda-dan-sosialisasi/
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/09/08/kecelakaan-maut-dul-anak-ahmad-dani--590750.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

0 komentar:

Posting Komentar